Powered By Blogger

Selasa, 11 Oktober 2011

Mutiara Hari Ini tgl 11 Oktober 2011

"Apa Tujuan HIDUP Kita? Untuk Apa Kita HIDUP?"

      Seorang TeKwan memberikan PJ pertanyaan senada dengan judul ini, dan lagi2 memberikan PJ inspirasi untuk menulis artikel guna mengulas pertanyaan tersebut... Terima kasih PJ ucapkan kepada M*** C****t yang selalu memberikan PJ dukungan dan juga memberikan inspirasi di dalam menulis... Dan tidak lupa juga PJ mengucapkan terima kasih kepada TeKwan2 lain yang juga telah memberikan dukungan dalam segi moral maupun materi...

       Kembali kepada pembahasan... Banyak orang yang sering kewalahan ataupun kebingungan di dalam menjawab pertanyaan ini di dalam kehidupan pribadinya... PJ pun termasuk di dalam salah satunya.. PJ sempat bingung di saat diajukan pertanyaan senada pertama kalinya saat PJ masih kecil dahulu kala.... Dan meskipun sudah mendapatkan berbagai macam pertanyaan, masih saja rasanya kurang puas dengan jawaban2 yang ada... Ada yang menjawab hidup ini adalah perjuangan, hidup ini adalah untuk mengembangkan diri, hidup ini adalah untuk belajar... Dan lain sebagainya.... Dan untuk pertanyaan yang paling penting  yang perlu dijawab berikutnya adalah, bukan untuk APA, melainkan untuk SIAPA kita hidup.... Di saat merenungkan pertanyaan ini, lagi2 PJ kembali teringat dengan jawaban2 yang dulu pernah dilontarkan oleh orang lain... Dan pada hakikatnya, hidup itu bila bukan untuk diri sendiri, maka untuk orang lain.... Tapi, jelas semua ini ada kelemahannya....

1. Hidup untuk Diri Sendiri....
       Jawaban ini ada baiknya, yaitu kita akan berusaha melakukan yang terbaik dan sebisa mungkin berjuang dan menikmati hidup yang ada...  Toh, bila kita hidup dengan baik dan berusaha keras, semuanya itu untuk diri sendiri.... Memang itu baik... Tapi, di saat kita mengalami sebuah jalan yang kita anggap buntu, dan dikarenakan kita hidup untuk diri sendiri, maka, seringkali kita tidak lagi menilai hidup kita berharga. Dan maka, alternatif BUNUH DIRI dianggap tidak akan mempengaruhi orang lain, palingan hanya merugikan diri sendiri.. Dan kita bisa terlepas dari semuanya....

2. Hidup untuk Orang Lain....
       Jawaban ini juga ada baiknya, yaitu kita melakukan tindakan baik, amal, pahala, dan lain sebutannya... Di saat orang lain bersukacita karena pengaruh kehidupan kita, maka, kita pun seringkali turut merasakan sukacita... Tapi, bila kita telusuri lagi tujuan hidup yang seperti ini, maka, kita akan menemukan bahwa orang yang hidup dengan tujuan hidup seperti ini tidak akan berlangsung lama.. Karena hanya akan terasa capai alias capek, apalagi bila kehidupan kita yang kita usahakan sebaik-baiknya tidak mendapatkan balasan yang setimpal... Pasti deh akan CAPEK.... Dan ujung-ujungnya PUTUS ASA dan yang terpikirkan berikutnya adalah BUNUH DIRI....

        Oleh karena itu, PJ merasa masih ada jawaban yang lebih baik, yaitu HIDUP kita itu untuk TUHAN dan selalu berada bersama2 dengan Dia...

"Hidup PJ untuk TUHAN, kamu?"

        Hidup memang merupakan sebuah pilihan.... Kita mau memilih untuk tetap hidup dan berjuang, atau putus asa lalu bunuh diri, itu merupakan pilihan... Kita mau berbuat baik atau berbuat jahat, itu merupakan pilihan... Tapi, kembali pada pilihan kita masing2, pasti selalu ada yang disebut sebagai PILIHAN yang TEPAT, dan PILIHAN yang SALAH...

         Bagi para kaum Atheis yang mengaku TUHAN itu tidak ada, sebenarnya mereka juga tidak bisa menutupi kehadiran sosok TUHAN di dalam hidup mereka.. Dan dengan pikiran mereka, 'semua bisa dilakukan meskipun tanpa TUHAN', sebenarnya secara tidak langsung sudah menciptakan sosok tuhan yang baru, yaitu mereka sendiri.... Jadi, Atheis, pada hakekatnya bukannya tidak mempercayai TUHAN, tapi mereka memiliki tuhannya sendiri yang berbeda dengan orang lain... Seandainya saja, semua orang adalah Atheis, dengan asumsi mereka menganggap diri mereka sendiri adalah tuhan, maka, semuanya adalah tuhan.. Dan dikarenakan semuanya menjadi sama, maka, apalah artinya tuhan di dalam hidup mereka.... Sosok tuhan tidaklah lagi menjadi tuhan yang memang seharusnya begitu ajaib selayaknya TUHAN...

          Oleh karena itu, para Atheis pun harusnya mengakui bahwa dengan keterbatasan yang dimiliki manusia, manusia itu bukan apa2 dan tidak bisa melakukan sesuatu yang ajaib tanpa TUHAN... Dan bukan malah menghabiskan waktu dan energi serta materi hanya untuk mencari alasan demi alasan yang terkadang tidak masuk akal guna menyangkal adanya TUHAN...

          Duh.. PJ malah jadi lari dari topik... He2. Kesimpulannya, bagi kaum Atheis dan Kafir yang belum bisa menerima kehadiran TUHAN di dalam hidup manusia, pembahasan selanjutnya tidaklah akan bisa kalian cerna dengan baik, jadi, boleh langsung ditutup artikel ini, dan boleh baca artikel yang lainnya... Kembali ke topik tentang hidup untuk TUHAN...

         Di saat kita, menaruh hidup kita, yang adalah pilihan tersebut, menjadi sebuah kewajiban, yaitu kewajiban untuk memberikan yang terbaik untuk TUHAN, maka PJ jamin 100% bahwa kehidupan kita akan menjadi jauh lebih baik.... Yang namanya KEWAJIBAN,  tidak bisa tidak haruslah kita penuhi... Maka, secara tidak kita sadari, kita akan terpacu dan menjadi tidak bisa tidak harus berjuang guna menjadi yang terbaik dan memberikan yang terbaik untuk TUHAN kita... Dengan begitu, di saat kita melakukan kesalahan, maka, kita akan sangat amat merasa bersalah dan akan berusaha memperbaikinya demi TUHAN kita... Dengan terus memperbaiki diri, maka, secara tidak kita sadari kita akan menjadi lebih dekat lagi dengan yang namanya kesempurnaan... Meskipun kesempurnaan itu tidak akan bisa kita capai selama kita masih hidup dalam dunia ini... Yang namanya manusia memang bisa JATUH, tapi jangan jadikan itu sebagai ALASAN bagi kita untuk JATUH terus dan menerus...

        Dan bila setiap kali kita merasa putus asa dan capek, kita harus selalu mengingatkan diri kita bahwa TUHAN itu Maha Bisa.... Dia bisa melakukan apapun yang Dia kehendaki... Selama kita amini hal tersebut, maka, haruslah kita menyerahkan segala persoalan kita kepada TUHAN, dan PJ jamin 100%, TUHAN pasti akan memberikan yang terbaik juga bagi umat-Nya.. So, Dia tidak mungkin meninggalkan kita di dalam persoalan2 kita... Dia pasti akan menyediakan solusi dan jalan keluar bagi kita... Kita hanya perlu mencari dan berusaha untuk mendapatkannya.. Dengan begitu, apalagi yang harus kita khawatirkan? Jangan pernah menyerah, dan jangan pernah berputus asa.. Karena hidup kita adalah untuk TUHAN, dan harus kita hargai dan kita perjuangkan sampai TUHAN sendiri yang menghentikannya...

Salam hangat,
-=PJ Konsultan=-

3 komentar:

  1. PJ!
    Jenis atheis itu ada 2 lho.
    yg pertama: atheis yg tdk prcya tuhan seperti yg Pj blg
    yg ke 2: percaya tuhan namun tak punya agama.
    temenku yg dari singapur bilang, di singapur katanya banyak bgt atheis yg ga punya agama tapi percaya tuhan. temenku yg bilang itu adalah salah satunya.

    BalasHapus
  2. Maaf, teman Miss Curhat tersebut tidak bisa tergolong Atheis... Kita harus membedah arti hurufiah Atheis itu sendiri... Atheis bersalah dari A + theo = tidak memiliki TUHAN. Jadi, selama dia masih mengakui adanya sosok TUHAN, maka, dia tidak tergolong Atheis. Atheis bukannya orang2 yang tidak memiliki agama, melainkan tidak memiliki TUHAN di dalam kehidupannya... Jadi, maaf2 saja nih... Punya agama, bisa saja juga seorang Atheis loh.. Contoh: Orang yang beragama namun menjalankannya hanya demi rutinitas semata... Dan bahkan tidak memiliki TUHAN di dalam kehidupannya...
    Salam hangat,
    -=PJ Konsultan=-

    BalasHapus
  3. oh y, btw, thx ya atas komennya..
    Salam hangat,
    -=PJ Konsultan=-

    BalasHapus

Name: (Boleh disamarkan, atau bukan nama Asli)
Date:
Content: